Sabtu, 03 September 2011

I Give My First Love To You

-empat tahun yang lalu, 2007-

Aku..
Bersekolah di sebuah SMA (cukup ternama) untuk di kotaku.
Saat itu tepatnya aku sedang menempuh kelas 2.
Dan aku terpilih menjadi siswa kelas 2 IPA 1.
Cukup senang saat itu.

Hari-hari sekolah kujalani seperti biasa.
Aku termasuk gadis dengan kepribadian yang tertutup dan pendiam diantara teman-temanku.
Dan untuk masalah 'pria', aku selalu menutup hati dan berusaha untuk tidak memiliki rasa suka.
(Walaupun suka, yah itu hanya sebatas teman)
Kenapa?
Karena aku takut jika disakiti. 
Karena aku takut jika terluka.
Karena aku takut jika kehilangan.
Karena aku takut dikhianati.
Dan karena aku takut dikasihani.
Karena bagiku, cinta dan kasih sayang karena cuma rasa kasihan, itu lebih menyakitkan dibandingkan dikhianati.

Hari berlalu demi hari.
Dan seseorang hadir.
Teman satu kelas.
Jarang bertegur sapa, bahkan tidak pernah. #aneh
Dia seperti remaja yang punya kehidupan 'sendiri'
Datang lebih awal, duduk di kursi belakang, memasang earphone, dan mendengar radio.
Hari-hari dia lakukan seperti itu.
Bagiku, dia cukup menarik.
Dia tampan, lugu, dan murah senyum tapi agak sedikit aneh.
Adem aja hati melihat dia.
Tapi kembali lagi pada janjiku, "Aku Tidak Boleh Memiliki Perasaan" untuk remaja itu.

Hari demi hari..
Ternyata aku punya masalah dengan 'anak' itu.
Hemm, masalah yang ga penting (berkaitan dengan temannya)
Bawaanku di kelas ke dia yaa jutek.
Dia pun menghampiriku dan bertanya,
"Di, Kamu Marah Sama Aku Ya ? Kalo Ada Salah, Aku Minta Maaf Ya"
Dan akupun menjawab,
"Ga Ada Ge" #bohong
Dan berlanjutlah dengan ngobrol.
Ternyata dia asik juga, ga tau kenapa bawaan hati jadi adem loh di dekatnya.
Lama juga bincang-bincang bareng dia dan diapun pulang.
Pulangnya dengan meninggalkan senyuman.
Waw, jantung berdetak kencang.
Aku membalasnya dengan tersenyum malu. #gaknyangka

Besoknya, adalah hari Sabtu.
Ada teman yang berulang tahun di hari Minggu.
Pengen banget bisa hadir, namun pergi dengan siapa #bingung
Entah kenapa aku memberanikan diri bertanya sama dia, " Kamu Pergi Dengan Siapa ke Ulang Tahunnya A**"
Dia pun menjawab
"Kayanya Pergi Sendirian Aja Di. Ada Apa Di?"
Aku pun memberanikan diri untuk bertanya apakah aku bisa pergi bareng dia dan dia pun dengan senang hati mengiyakan pertanyaanku.

Dia menjemputkku.
Dan akhirnya kami hadir di sana.
Teman-teman cuma bisa senyam senyum, tertawa, dan berbisik-bisik #heran 
Ternyata mereka kaget dengan kehadiran kami berdua yang pergi bersama-sama.
Hemm,
Disinilah awal kebersamaan kami.
Dia mengantarku pulang, dan banyak terjadi perbincangan selama dia mengantarku.
Tanpa disadari, aku bercerita tentang kehidupanku. #padahal baru kenal
Entah kenapa, aku merasa tenang di sampingnya.
Dan esoknya, kami selalu ngobrol bareng di sekolah.
Latihan pensi (pentas seni) jg bareng.
Perginya pun bareng dia, pulangnya pun bareng dia.
Hemmm, tetep aku ga boleh ada rasa suka.

Faktanya.
Kami terlalu sering bersama, dia sering sms dan nelpon.
Rutin sekalit hampir setiap malam.
Dan mulai kebaca gerak geriknya #ada sesuatu dibalik itu
Dia mulai kasih petunjuk pelan-pelan,
di friendster ku (waktu taun itu zamannya friendster) ,dia tulis I ***E  Y**  
Hemmm, apaan itu?
Aku langsung panas dingin.
Bisa aja itu I Hate You, I Like You, I Love You, dan apapun itu ga tau deh.
Aku pura-pura ga ngerti, pura-pura cuek, dan pura-pura seperti ga tau tentang apa yg dia tulis.
Dan semakin keras pula usaha dia ngedeketin aku, 
Jujur, dia semakin perhatian.
Perhatian sekali.



Dan akhirnya sebelum 21 April 2007, 
Dia buka maksud tulisan itu dan dia tulis di friendster ku :

I LIKE YOU

Hemm,

Jantung langsung cenat cenut, mau berhenti senyum tapi ga bisa.
Entah kenapa, ada sesuatu yang membuatku merasa lain.
Seperti rasa bahagia.
Hemmm, tapi tetap aku harus jaim di depan dia.

Sabtu, 21 April 2007
Sore hari sehabis latihan pensi,
Di perjalanan pulang mengantarku,
Dia menyatakan bahwa semakin hari ga tau kenapa, dia semakin sayang sama aku dan rasa sayangnya semakin hari semakin bertambah.
Dia bertanya,
"Maukah Kamu Jadi Pacarku Di ?"
 Hemmm, seperti disambar petir akunya.
Aku ga jawab saat itu, dia kasi batas waktu sampe Minggu besok.
Dasar orangnya ga sabaran, dia nelpon aku Sabtu malam.
Dan meminta jawaban saat itu juga,
Entah kenapa aku mengabaikan janji pada diriku sendiri untuk tidak akan berpacaran.
Dan aku menjawab "Iya Aku Mau".
Dia bilang, dia ga bisa berhenti tersenyum.



21 April 2007, hari bahagia untukku..
Karena dia pacar pertamaku dan karena dia CINTA PERTAMA ku..
Seiring waktu bersama dia, rasa sayangku  tumbuh dengan sendirinya.

Kami bahagia, kami saling berbagi, kami saling memotivasi..
Suka duka kami rasakan bersama..
Sampai pada Oktober, 2008.
Dia harus meninggalkan aku.
Dia pergi untuk menuntut ilmu di sebuah perguruan tinggi swasta di Jakarta.
Dan dia selalu mengucapkan janji untuk tetap setia kepada ku, dan dia meminta aku pun juga demikian.
Tentu saja!!

Namanya juga Long Distance Relationship, godaannya banyak.
Berantem,curigaan mewarnai perjalanan hubungan kami.
Tapi kami selalu berusaha untuk memperbaiki kesalahan yang sudah kami lakukan.

-09 Maret 2011-
Saatnya dia balik ke Jakarta untuk kembali menjalani aktifitas kuliah,
Perpisahan kami diwarnai keharuan..
Entah kenapa aku menangis terisak-isak (tidak seperti biasanya),
Aku seperti merasa kami akan berpisah untuk selamanya.
Namun ia menenangkanku, memelukku dan berkata " Jangan Menangis Ya De, Kk Pasti Akan Pulang Lagi Nanti"
Aku hanya membalasnya dengan pelukan erat..
Dan ia pun pergi..

-27 Maret 2011-
Disaat masa pacaran kami terhitung 3 tahun 11 bulan 6 hari.
Dia memutuskanku lewat sebuah sms.
Yah, dia meninggalkanku.
Untuk sesuatu hal kecil, dia memperkarakannya menjadi sesuatu yang besar.
Tak bisa ku pungkiri, saat itu juga aku menangis hebat.
Ku abaikan semua harga diriku untuk memohon-mohon kepadanya.
Dia tidak berusaha untuk mempertahankan hubungan ini.
Dan penuh kesombongan dia tidak menggubrisnya.
Itulah saat yang ia pilih untuk mengakhiri ini semua,
Mencari kesalahan dariku.

Seperti Mimpi Buruk Bagiku..

Aku tidak pernah mengharapkan materi, tapi aku ingin bahagia.
Materi yang dia beri memang tidak sebanding dengan apa yang aku beri ke dia,
Tetapi pengorbanan diri dan batin ini, sudah maksimal ku berikan.
Aku hanya ingin membuatnya nyaman di sampingku. 

"Aku Tidak Mengkhianati Dia"

Tak disangka, kami berbaikan kembali..
Kurang dari 3 minggu, dia memutuskanku kembali lewat sebuah statusnya di akun Facebook.
Sakit hatiku tak terbendung lagi, 

"Dia Mempermainkanku"

Dan kini ku tahu,
Karena seorang wanita lainlah dia meninggalkanku..
Itukah janji setia?

Tumbuh penyesalan karena mau menjadi pacarnya.
Tapi aku buang jauh-jauh rasa itu, karena aku sadari Tuhan sayang kepadaku.
Dan membuka mata hatiku, untuk tidak cinta buta terhadapnya.

Kami berkomitmen, hubungan ini bukan untuk main-main.
Tapi ini sebuah keseriusan untuk bersama ke depannya.
Ya, kedua orang tuaku telah pergi menghadap-Nya sejak 11 tahun yang lalu.
Bisa dibayangkan, betapa kesepiannya aku sejak tidak ada mereka.
Dia hadir seperti malaikat,menolongku dari kesedihan dan keterpurukan.
Dia mengangkatku ketika aku terjatuh ke dalam suatu lubang, dan kini dia menjatuhkanku kembali ke dalam lubang yang sama dan menimbunnya dengan pasir.
Sungguh, dia tidak memiliki nurani. 

Kuberikan kasih sayang tulus kepadanya, ikhlas kulakukan semuanya.
Namun hilang seperti tak berbekas.
Membiarkan diri ini termakan oleh janji manisnya, dan akhirnya terluka dalam.
Sungguh, 
Kehidupan di Ibukota telah membuatnya berubah dan hilang arah.
 
Kugambarkan dirinya dalam kalimat ini :

Dia melihat ku..
Dia bertemu dengan ku..
Dia menginginkan ku..
Dia menyukai ku..
Dia mengejar ku..
Dia mendapatkan ku..
Dia memiliki ku..
Dia mencintai ku..
Dia bosan..
Dia pergi..

--------------------------
Dia akan menjadi masa laluku..
Tidak untuk hari ini, tapi untuk selamanya..
Kini, saatnya untuk bangkit dan tegar..
Kembali seorang diri menjalani kehidupan..


Aku..
Aku tak akan sanggup untuk melupakannya..
Namun aku akan membiarkan waktu menghapus semua tentang dirinya..

Terima kasih pernah hadir dalam kehidupanku..
Terima kasih pernah memberiku kasih sayang..
Terima kasih untuk sebuah pengkhianatan yang kamu lakukan..
Terima kasih untuk luka yang kamu toreh di dada ini..
Dan terima kasih untuk kenangan yang telah kamu ciptakan..

Tidak akan lagi berharap..
Tidak akan lagi bermimpi..
Tidak akan lagi menunggu..

"Apa Yang Kamu Tabur, Itulah Yang Kamu Tuai..."  

Semoga kamu bahagia dengan apa yang kamu pilih...

AKU TELAH MEMAAFKANMU...